BPBD KALSEL, TARGETKAN PENINGKATAN KETAHANAN DAN PENURUNAN RISIKO BENCANA

BANJARBARU– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan, terus memperkuat komitmennya membangun daerah yang tangguh terhadap bencana, dengan menargetkan peningkatan Indeks Ketahanan Daerah (IKD), serta penurunan Indeks Risiko Bencana (IRB) pada tahun 2025.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, Bambang Dedi Mulyadi menjelaskan, berdasarkan hasil penilaian terakhir, nilai IKD Kalimantan Selatan berada di angka 0,55. Melalui berbagai program peningkatan kapasitas dan sinergi lintas sektor, pihaknya menargetkan kenaikan nilai tersebut menjadi 0,56 hingga 0,57 pada tahun 2025.
“Peningkatan IKD ini menunjukkan bahwa kemampuan daerah dalam menghadapi, mengantisipasi, dan memulihkan diri dari potensi bencana semakin baik. Kami ingin memastikan bahwa kesiapsiagaan tidak hanya ada di level pemerintah, tetapi juga tumbuh di masyarakat,” ungkap Bambang, baru-baru ini.
Selain peningkatan IKD, BPBD Kalsel juga menargetkan penurunan nilai Indeks Risiko Bencana (IRB) dari 0,22 pada tahun 2024 menjadi minimal 0,18 pada tahun 2025.
Upaya ini menjadi bagian dari strategi menyeluruh pemerintah daerah dalam memperkuat mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana di Kalimantan Selatan.
Bambang menegaskan, untuk mencapai target tersebut, BPBD akan terus meningkatkan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota, memperkuat sistem peringatan dini, serta mengoptimalkan peran aktif masyarakat dalam pengurangan risiko bencana.
“Kami ingin agar masyarakat tidak hanya menjadi objek perlindungan, tetapi juga subjek utama dalam upaya pengurangan risiko bencana. Dengan kolaborasi semua pihak, kita bisa mewujudkan Kalimantan Selatan yang lebih tangguh dan siap menghadapi segala potensi bencana.” (red)