266 RW di Jaksel Dinyatakan Terbebas dari BABS

Jakarta Selatan – Sebanyak 266 Rukun Warga (RW) di Jakarta Selatan sudah Open Defecation Free (ODF) atau terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati mengatakan, ratusan RW yang sudah ODF tersebut diketahui setelah dilakukan pendataan dan deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
“Alhamdulillah dapat mendeklarasikan STBM dengan menggalang komitmen setop BABS bersama seluruh elemen masyarakat yang sudah kita lakukan di 10 wilayah kecamatan di Jakarta Selatan,” ujarnya, Jumat (7/2).
Yudi ramah, di Kecamatan Cilandak sudah ada 23 RW yang ODF, Jagakarsa 26 RW, Kebayoran Baru 40 RW, Kebayoran Lama 27 RW, dan Kecamatan Mampang Prapatan 12 RW.
Kemudian di Kecamatan Pancoran 25 RW, Pasar Minggu 21 RW, Pesanggrahan 30 RW, Setiabudi 30 RW, dan Kecamatan Tebet mencapai 32 RW.
“Ada 10 kelurahan yang seluruh RW-nya sudah menggunakan tangki septik atau ODF murni. Kesepuluh kelurahan tersebut yakni, Kelurahan Lebak Bulus, Melawai, Pulo, Selong, Senayan, Cikoko, Petukangan Selatan, Guntur, Karet Semanggi, dan Kelurahan Setiabudi,” terangnya.
Yudi menuturkan, untuk mencapai target Jakarta Selatan bebas BABS, unsur kesehatan bersinergi dengan pemangku kepentingan lainnya termasuk swasta akan terus menggalakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang limbah langsung ke kali atau sungai.
“Kemarin Pak Wali menginginkan bukan lima tahun kita kejar Jakarta Selatan bebas BABS, melainkan satu hingga dua tahun Jakarta Selatan bisa semuanya bebas BABS ,” ucapnya.
Yudi menyebut, dalam kendalanya di lapangan, Jakarta Selatan masih terdapat rumah-rumah penduduk yang berada di bantaran kali atau sungai. Sehingga sulitnya lahan bagi mereka dalam membuat tangki septik.
Ia berharap, nantinya dengan tidak lagi membuang kotoran atau limbah ke kali atau sungai, tentunya selain memberikan dampak terhadap kelestarian lingkungan, juga dapat membantu menekan angka stunting.
“Lingkungan yang bersih, tidak ada kuman atau kotoran, tentunya membuat kita semua menjadi sehat, balita bisa juga terbebas dari indikasi stunting di kemudian hari,” tandasnya. (Re)